Selasa, 25 Maret 2008

PASAR BUNDER, KONSEP MODERN BERNUANSA TRADISIONAL



[ 25/03/2008, 14:16 WIB ]
PASAR BUNDER, KONSEP MODERN BERNUANSA TRADISIONAL


SRAGEN - Bersih, begitu kesan pertama bila sesorang memasuki lingkungan pasar Bunder sragen. Pemandangan sebuah pasar yang jorok dan kumuh tidak akan dijumpai di dalam lingkungan pasar bunder ini. Sejak di renovasi tahun 2006 lalu, pasar bunder semakin tampak tertata rapi dan bersih yang menjadikan pasar bunder sebagai pasar tradisional yang bernuansa modern. Konsenya adalah membangun pasar modern, namun tidak menghapus nuansa tradisionalnya, misalnya bentuk pasar yang masih berupa los-los panjang. Tawar menawar antar pedagang dan pembeli yang merupakan salah satu cirikhas pasar tradisional juga masih bisa dijumpai di pasar ini.

Pengunjung pasar yang sedang berbelanja tidak perlu kawatir kehujanan ataupun kepanasan, karena bangunan antar los sudah dipasangi kanopy. ”Seluruh bangunan los sudah kami pasangi canopy, sehingga pengunjung tidak akan kepanasan maupun kehujanan, hal ini dalam mewujudkan pasar bunder sebagai tempat berbelanja yang nyaman dan bersih” kata Ir.Ashari,MM Kepala Bidang Perencanaan dan Bina Teknik Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen.

Pasar yang di tempati kurang lebih 3000 pedagang ini, pembangunan renovasinya dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2006, renovasi dimulai dengan membangun sebanyak 14 los dari dana APBN dan 5 los dari dana APBD. Pembangunan renovasi berlanjut hingga tahun 2007 berupa pembangunan 3 los dari dana APBN dan 2 los dari dana APBD serta pembangunan sebuah los besar dari dana ABT.

Renovasi pasar bunder tersebut dilengkapi pula dengan pembangunan fasilitas-fasilitas lain bagi pedagang maupun pengunjung, yakni bangunan Mushola, MCK dan bangunan-bangunan lainnya untuk perkantoran. ”Tahun 2008 ini, Pemkab Sragen juga akan merenovasi 3 buah los yang terletak di sebelah timur, untuk dibangun menjadi sebuah los besar dan berlantai dua,” jelas Ir. Ashari, MM.

”Kedepan, Pemkab juga akan menata bangunan kios disekeliling pasar bunder, membangun los-los di tanah sebelah selatan pasar dan melakukan renovasi pasar kota,”jelas Ir. Ashari. Rencananya, seluruh pedagang yang berjualan barang dagangan basah, misal pedagang daging dan pedagang sayuran, akan dipindahkan ke bangunan baru di sebelah selatan pasar. Harapannya, pengunjung di pasar bunder akan semakin nyaman dan bebas dari bau barang dagangan yang menyengat.

Sementara Ir. Joko Purwanto, MM, Kepala Dinas Perindagkop & UKM Kabupaten Sragen, mengatakan renovasi pasar bunder dengan konsep pasar tradisional yang bernuansa modern, diharapkan dapat menjadikan pasar bunder sebagai tempat berbelanja sekaligus sebagai tempat rekresi. ”Setelah selesai direnovasi ini diharapkan pasar bunder akan menjadi tempat berbelanja sekaligus tempat rekreasi yang nyaman, bersih dan sehat seperti harapan Bupati Sragen,” kata Ir. Joko Purwanto.

Bak gayung yang bersambut, kebijakan Pemkab. Sragen untuk merenovasi pasar bunder ini mendapat dukungan dari pedagang yang kini menempati los-los pasar bunder tersebut. Bahkan pedagang telah membentuk sebuah paguyuban yang beranggotakan seluruh pedagang pasar bunder. Paguyuban tersebut bertujuan untuk membantu Pemkab Sragen dalam mengelola, menjaga dan memanfatkan seoptimal mungkin bangunan pasar yang kini telah direnovasi tersebut. Paguyuban ini juga akan membantu Pemkab dalam meningkatkan kesadaran bagi pedagang pasar dalam menjaga kebersihan lingkungan pasar.

Ir. Joko Purwanto menambahkan, Pemerintah Kabupaten Sragen juga telah membentuk sebuah tim pemberdayaan pasar yang bertujuan unutk mengawasi, memberdayakan dan mengoptimalkan pemanfaatan pasar bunder. Tim tersebut terdiri dari Asisten Sekda II, Kepala Dinas Tata Kota, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Disperiandagkop & UKM dan Kepala Dispenda Kabupaten Sragen.(Hart – Humas)

Tidak ada komentar: