Rabu, 26 Maret 2008

SOSIALISASI TANGGAP FLU BURUNG

[ 26/03/2008, 13:18 WIB ]
SOSIALISASI TANGGAP FLU BURUNG


SRAGEN - Selasa (25/3), bertempat di Aula Sukowati, diselenggarakan Sosialisasi Delapan Pesan Tanggap Flu Burung dalam rangka persiapan menghadapi Pandemi. Sosialisasi ini di ikuti oleh kurang lebih 150 kepala desa se-Kabupaten Sragen. Acara dibuka oleh Assisten II Sekda Kabupaten Sragen Ir. Endang Handayani, MM.

Ketika menyampaikan asmbutannya Assisten II Sekda Kabupaten Sragen Ir. Endang Handayani, MM antara lain mengatakan, dalam mendukung Visi dan Misi kabupaten Sragen, yaitu menjadikan “Sragen sebagai Kabupaten Cerdas” harus didukung dengan strategi-strategi agar masyarakat hidup sehat baik secara jasmani maupun rohani. Diharapkan setiap desa menjadi desa siaga dan memiliki persediaan obat esensial dalam bidang kesehatan. Hal tersebut sebagai antisipasi mencegah meluasnya penyebaran penyakit terutama Flu burung di wilayah Kabupaten Sragen.

Asisten II Sekda menambahkan, Pemkab Sragen telah berusaha secara optimal dalam penanggulangan Flu burung. Upaya tersebut antara lain melalui penegakkan Regulasi dengan pengaturan lintasan angkutan ternak unggas agar tidak melintasi jalur dalam kota Kabupaten Sragen serta peningkatan kesadaran masyarakat tanggap Flu burung. Selain itu masyarakat dihimbau untuk mengamankan lingkungan yang rawan akan perkembangan Flu burung.

Menurut Asisten II, meskipun Pemerintah telah melakukan berbagai upaya, tetapi apabila tidak mendapat tanggapan positif dari masyarakat, hal itu akan sia-sia. Karena pada kenyataannya dilapangan masih banyak kasus akibat Flu burung yang terjadi di kabupaten Sragen sehingga perlu penanggulangan ekstra. Terlebih pada tujuh kecamatan yang memiliki resiko tinggi terhadap Flu burung yaitu, Kecamatan Miri, Mondokan, Masaran, Tanon, Plupuh, Karangmalang, dan Dawung.

Ir. Endang Handayani, MM menghimbau agar para kepala desa atau lurah untuk ikut aktif dalam mendukung kebijakkan dan program pemerintah dalam mencegah terjadinya Pandemi Flu burung di Kabupaten Sragen. Salah satu cara adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya Flu burung dan cara pencegahannya.

Pemberdayaan terhadap masyarakat harus dilakukan mulai dari desa dengan membentuk satgas dan dari RT/RW dengan membentuk Pokja dan untuk setiap rumah tangga sendiri harus menjadi pelaku hidup sehat. Selain itu, juga harus di adakan keamanan antar wilayah untuk menjaga lingkungan agar bebas dari Flu burung.”

Delapan Pesan Tanggap Flu Burung yang disosialisasikan dalam acara tersebut meliputi : Pertama adalah Jangan sentuh ayam, bebek dan unggas lain yang sakit atau mati. Kedua, Cuci pakai sabun tangan dan peralatan masak anda. Ketiga, Pisahkan unggas dari manusia. Keempat, Periksakan ke Puskesmas jika ada gejala flu dan demam setelah berdekatan dengan unggas. Kelima, Gunakan sarung tangan, penutup mulut dan hidung saat memegang unggas. Keenam, Jangan makan unggas yang sakit atau mati. Ketujuh, Sembelih, bakar, kubur unggas yang mati atau sakit. Dan kedelapan Jangan biarkan anak-anak bermain dengan unggas.

Ir. Endang Handayani, MM juga menghimbau agar seluruh element masyarakat harus ”Aktif dalam sosialisasi dan Kritis dalam menyusun Rencana tindak lanjut!”. Kegiatan sosialisasi tersebut diadakan dengan tujuan agar para peserta paham dengan maksud Delapan Pesan Flu burung dan setelah itu mampu menyusun kegiatan sosial dimasyarakat. (Jat-Humas)

Tidak ada komentar: